TikTok E-commerce Data Analytics, Choose Tikmeta
Get Started
Introduction: This is a tiktok video published by About History ID. The video has now received more than 4.6K likes, 579 comments and 30 shares. It is deeply loved by fans. The following is the specific data and similar videos. Address, you can complete the operation on this page by clicking play or bookmarking the video.
Views
111.8KDaily-
Likes
4.6KDaily-
Comments
579Daily-
Shares
30Daily-
ER
4.67%Daily-
Latest Videos
Bukan rahasia lagi bahwa sosok Tien sangat penting dalam kehidupan dan karier Soeharto. Sedari awal, ia terus mendorong Soeharto mewujudkan ambisi-ambisi mereka. Alkisah pada tahun 1950, Soeharto hendak berhenti dari kesatuannya. Ia mengaku tak tahan atas fitnah-fitnah yang datang menerpa dirinya, walau tak jelas apa masalahnya. Dan itu cukup serius sampai-sampai membuat Soeharto ingin berhenti dari ketentaraan dan memilih untuk menjadi petani atau sopir taksi. Dengan nada tegas Tien berkata kepada Soeharto, “Saya diambil istri bukan oleh supir taksi, saya menikah dengan seorang tentara. Seharusnya kamu menghadapi masalah itu dengan kepala dingin walaupun hatimu panas." Setelah Soeharto menjadi presiden, mau tidak mau Tien juga jadi penting pula untuk Indonesia. Terlebih, Soeharto sangat mengandalkan keyakinan diri sendiri dan teramat memercayai keluarganya. Ketika Soeharto memimpin, Tien cukup berpengaruh terhadap lahirnya beberapa kebijakan maupun proyek pemerintah di masa Orde Baru. Salah satunya adalah kebijakan antipoligami yang ditujukan untuk pegawai negeri sipil (PNS). Publik tahu betul bagaimana Tien begitu keras menentang poligami. Dirinya paham betul bahwa praktik poligami kerap menyakiti para istri. Ia sendiri tak rela dimadu oleh sang suami. Memang, peran Tien tidak hanya sebagai penyokong, tapi juga kerap menjadi sumber “wahyu” Soeharto. Termasuk ketika dia mendesak agar Soeharto tak usah lagi maju sebagai presiden pada tahun 1990-an. Dalam Pak Harto: the Untold Stories, Ajudan Presiden Laksamana TNI (Purn.) Sumardjono, menuturkan bahwa dalam beberapa kesempatan pada 1995, Soeharto telah menyatakan agar dirinya tidak dipilih lagi menjadi presiden. Hal ini memang berdasarkan permintaan dari Tien untuk mengerem ambisi berkuasa Soeharto. "Tolong katakan kepada... (Ibu Tien menyebut salah seorang petinggi Golkar), agar Pak Harto jangan menjadi presiden lagi. Sudah cukup, sudah cukup, beliau sudah tua." source: goodnewsfromindonesia.id. Buku: Pak Harto: the Untold Stories. #soeharto #presiden #ordebaru #bjhabibie
130.9K
12.9K
77
About History ID
9 months ago
Hallo Abouters! "Kita bertemu lewat batin saja". Ucap Soeharto dalam telfon bersama B.J. Habibie. Bangku Presiden berusia 32 tahun itu menjadi goyah setelah krisis moneter yang merambah ke krisis sosial dan politik Indonesia tahun 1998. Soeharto yang menjadi pemangku jabatan nomor satu di Indonesia lengser dan digantikan oleh oleh B.J. Habibie. 21 Mei 1998, saat Soeharto menyatakan pengunduran diri di Istana Merdeka. Saat itu pula B.J. Habibie mengangkat sumpah sebagai Presiden ke-3. Itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Soeharto hingga akhir hayat mereka masing-masing.
163.6K
15.7K
20
About History ID
9 months ago
Halo Abouters! "Seluruh hidupku, selamanya adalah sejarah perampasan," Pramoedya Ananta Toer memperoleh 16 penghargaan, antara lain Penghargaan Balai Pustaka (1951) dan tahun 1995 menerima Hadiah Magsaysay dari Filipina. Pengukuhan Pramoedya Ananta Toer sebagai penerima hadiah tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat pada saat itu, mengingat sejarah masa silamnya. Hal itu yang menjadi dasar Mochtar Lubis mengembalikan hadiah yang sama yang diterimanya tahun 1958. Sementara itu, Yayasan Magsaysay memberikan penghargaan kepada Pramoedya dengan alasan bahwa Pram dinilai berhasil melakukan pencerahan dengan cerita yang bernas tentang sejarah kebangkitan dan kehidupan modern masyarakat Indonesia. Pram juga mendapat penghargaan PEN International (1998), Dia mendapat gelar kehormatan Doctor of Humane Letters dari Universitas Michigan tahun (1999), Fukuoka Cultural Grand Prize (Hadiah Budaya Asia Fukuoka), Jepang, (2000), dan pada 2004 Norwegian Authors' Union Award untuk sumbangannya pada sastra dunia. Source: Narasi, Ensiklopedia Kemdikbud, Arsip Pramoedya. #pramoedyaanantatoer #sejarah #fyp #soeharto #soekarno
2.7K
135
1
About History ID
11 months ago
Halo Abouters! "Dulu cita-cita Wawan itu ingin jadi pengusaha real estate, tapi kalau keinginan ibunya ya biar dia jadi pastor.” Sumarsih tertawa sambil mengenang anak sulungnya itu. Namun ia terpaksa mengubur impiannya setelah Wawan ditembak oleh oknum saat hendak menolong temannya yang terluka saat TNI dikerahkan oleh negara untuk menghalau gerakan mahasiswa pasca reformasi. Mahasiswa turun ke jalan menolak Sidang Istimewa MPR RI diantaranya karena disinyalir akan dipergunakan untuk konsolidasi kroni-kroni Presiden Soeharto yang diturunkan dari jabatan presiden oleh gerakan mahasiswa 1998. Pada Jumat, 13 November 1998 menjelang penutupan Sidang Istimewa MPR RI. Wawan turun ke jalan bukan sebagai demonstran tetapi relawan medis yang memberikan pertolongan pertama pada teman-temannya, korban unjuk rasa yang terluka karena gas air mata atau serangan oleh aparat. Menurut kesaksian dari beberapa orang mengatakan bahwa Wawan meninggal dunia karena ditembak oleh aparat di halaman kampusnya ketika sedang menolong seorang korban yang juga ditembak oleh aparat. Wawan kuliah di Kampus Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta. @sumarsihmaria Teks: Amnesty Internasional #kamisan #17tahunkamisan #sumarsih #ham #politik
1.4K
44
1
About History ID
1 years ago
Halo Abouters! Berdasarkan pemberitaan Kompas pada 22 Mei 1998 sampai Desember 1998, saat Habibie dilantik nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada pada angka Rp 11.050. Nilai tukar tersebut menggelembung 352 persen atau lebih dari empat kali lipat dari sebelum krismon melanda Indonesia pada Juni 1997, yang saat itu nilai tukar di kisaran Rp 2.400 per dollar AS. Otot rupiah sempat menguat sebab sudah membaik ketimbang di titik terendahnya sepanjang sejarah Indonesia, yakni pada 22 Januari 1998 yang menyentuh Rp 17.000 per dollar AS. Namun, rupiah kembali terjerembab ke posisi Rp 16.900 per dollar pada 17 Juni 1998. Ditangan Habibie. Rupiah yang sempat terpuruk ke titik terendahnya pada 18 Juni 1998, di angka Rp 16.900 per dollar AS, berhasil dijinakkan menjadi Rp 7.000-Rp 8.000 per dollar AS pada Oktober-November 1998. Tak hanya itu, rentang kurs itu kemudian bertahan sepanjang 1999, yang artinya rupiah telah mencapai titik ekulibriumnya. Menjabat sebagai presiden tidak sampai dua tahun, Habibie belum diberikan kesempatan lebih untuk mewujudkan visi pembangunan ekonominya. Yang pasti, saat Habibie menjadi presiden, dia mampu menuntun Indonesia perlahan keluar dari jerat krisis moneter. Source: Kompas #CapCut #fyp #soeharto #bjhabibie #capres
6.7K
521
5
About History ID
1 years ago
Similar Videos
Watch moreMore Videos
Watch more