Kematian Rafi yang sempat gegerkan warga di Tasikmalaya akhirnya terungkap, korban yang di temukan di Pinggir Jalan Raya Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (1/3/2024), ternyata di aniaya dua sahabat karibnya hingga tewas gegera sakit hati. Dua orang tersangka yang di tetapkan tersangka oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya berinsial MI dan KK (Anak dibawah Umur). Sebelumnya korban mayatnya tegelatak di pinggir jalan dan disangka korban laka lantas. AKP Ridwan Budiarta Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya mengatakan, korban dianiaya sampai tewas, oleh pelaku yang berjumlah dua orang yang merupakan masih sahabat korban, kini keduanya sudah di tetapkan tersangka. "Motifnya tersangka yang berinisial KK punya teman dekat perempuaan, kemudian merasa sakit hati, karena pacarnya sering didekati korban dan puncaknya diminta mau dijual melalui salah satu aplikasi," ungkpnya saat rilis di mako Polres Tasikmalaya Jumat (8/3/2024). Kemudian lanjut Ridwan, Tersangka MI dan KK adalah sahabat sejati, jadi MI pun tersinggung, karena sesama kawan, kemudian mereka bersekongkol untuk melakukan penganiayaan terhadap korban di tempat sepi. "Kk tidak berani terhadap korban, sehimgga menceritakan sakit hatinya kepada MI, kemudian MI juga pernah merasa tersinggung oleh korban dan memiliki utang budi terhadap tersangka KK sehingga memutuskan untuk habisi nyawa korban," ungkapnya. Para tersangka tersebut melakuan peristiwa pembunuhan, setelah mereka tenggak minuman keras. Bahkan mereka sempat adu mulut dan berantem di atas motor saat berboncengan tiga orang. "Motor yang ditumpangi mereka sempat laka tunggal di jl raya cikalong itu, saat terjatuh itu, korban dan pelaku yang sama - sama dalam pengaruh miras berkelahi, korban lawan dua akhirnya dipukul gunakan batu besar di bagian kepala korban hingga pecah. Kemduian mereka dua tersangka pergi meninggalkan korban tegeletak di pinggir jalan," ujarnya. Menurut keterangan medis, hal tersebut mengakibatkan luka fatal dan menyebabkan kematian korban. Polisi amankan barang bukti pakian dan batu yang diguunakn untuk bunuh nyawa korban. "Akibtanya MI dikenakan pasal 338 atau 351 ayat 3 dengan ancaman kurunban maskimal 15 tahun penjara, sedangakan tersangka KK dia masih dibawah umur, sehingga gunakan sistem peradilan pidana anak," pungkasnya.

menyala abangku 🔥 #tasikmalaya_jawabarat

Senin (4/3/2024) #tasikmalaya_jawabarat

Mimin ge kantos di tilang ku bapak wkwk, wilujeung purna tugas pak 🙏#tasikmalaya_jawabarat

Membalas @hanya0met Calon Anggota Legislatif (caleg) gagal yang menutup akses jalan di Kampung Ciarog, Desa Kersamanah, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat akhirnya membuka kembali jalan tersebut. Sebelumnya, caleg tersebut menembok jalan menggunakan bata yang disusun rapi dan disemen dengan ketinggian perut orang dewasa. Ia mengaku sengaja menutup jalan lingkungan di kampungnya karena lahan tersebut merupakan tanah milik pribadi. Meski masyarakat tak ambil pusing dengan penutupan jalan, namun Polsek setempat sempat berupaya melakukan mediasi dengan sang caleg. Tanah yang dijadikan jalan setapak itu sudah sejak lama ada. Alasan Caleg Gagal di Garut Tutup Jalan Setelah membuat heboh dengan menembok jalan, Wawan Setiawan caleg asal Partai Gerindra itu pun akhirnya angkat bicara. “Saya ingin mencoba menyadarkan masyarakat karena setiap event pemilu selama ini banyak saya nyaleg di sini datanglah tetangga ngambil yang lain, caleg yang lain nyawer,” kata Wawan Setiawan, Caleg gagal, Kamis (29/2/2024). Ia menginginkan masyarakat juga saling menghormati, karena Wawan merupakan putra daerah, sehingga ia berniat memberi kemajuan kepada masyarakat apabila terpilih. Namun apa daya, Wawan tak banyak dicoblos oleh masyarakat saat pemungutan suara Pileg 2024 kemarin. “Itu memang hak masyarakat tapi kan masyarakat juga kan punya kewajiban saling menghormati, apalagi saya putra daerah. Intinya saya ingin masyarakat menikmati kue-kue APBD kan kalau ada perwakilannya kan bisa berbuat sesuatu,” tambahnya. Dirinya juga menganggap persoalan ini bisa diselesaikan dengan musyawarah, karena jalan yang biasa digunakan merupakan tanah pribadi dirinya yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.  Wawan menyatakan bahwa penutupan jalan sifatnya sementara, hanya sebagai pembelajaran saja. “Makanya ini kan tanah pribadi, sudah puluhan tahun dinikmati masyarakat, hanya memberi pelajaran saja kalau tanpa begini kan tidak ramai. Oke lah kita kompak, tentu tidak akan seperti ini terus, manakala masyarakat memiliki keinginan yang sama kita buka saja, gak ada masalah, hanya sementara,” jelasnya. Upaya pembukaan jalan pun dilakukan oleh caleg, aparat TNI/Polri dan tokoh masyarakat sekitar. Jalan lingkungan yang sempat ditutup caleg gagal tersebut kini sudah bisa digunakan warga Garut untuk hilir mudik.