Ungkapan Jalaluddin Rumi ini mengandung pesan mendalam tentang cara kita memandang orang lain dan dunia di sekitar kita. Rumi mengingatkan agar kita tidak menjadi seperti Iblis yang hanya melihat aspek fisik dan material dari Adam—seperti lumpur dan air yang membentuk tubuhnya—tanpa memahami esensi spiritual dan potensi yang lebih tinggi di baliknya. Iblis, dengan pandangannya yang dangkal, mengabaikan nilai sejati yang dikandung oleh manusia. Rumi mengajak kita untuk melihat lebih dalam, melewati penampilan luar, dan menemukan keindahan serta potensi besar yang sering tersembunyi di balik hal-hal yang tampaknya biasa atau kurang sempurna. Di sisi lain, ungkapan ini juga mengajarkan kita untuk mengembangkan cara pandang yang lebih luas dan bijaksana terhadap kehidupan. Seperti halnya dalam diri Adam yang pada permukaan hanya tampak sebagai makhluk dari tanah, namun di dalamnya terdapat potensi luar biasa untuk menciptakan keindahan, kebijaksanaan, dan kebaikan, begitu pula dalam hidup, hal-hal yang tampaknya sederhana atau penuh kekurangan sering kali menyimpan nilai-nilai mendalam yang bisa memberikan banyak pelajaran. Dengan melihat "taman indah" di balik "lumpur", Rumi mengajarkan pentingnya kebijaksanaan, kasih sayang, dan pemahaman mendalam dalam menghadapi segala sesuatu.

Kitab ini adalah karya Maulana Jalaluddin Rumi yang penyampaiannya berbentuk prosa. Kebanyakan pembahasan dalam setiap pasal-pasalnya merupakan jawaban dan tanggapan atas bermacam pertanyaan dalam konteks dan kesempatan yang berbeda-beda. ㅤㅤ Kita Fihi Ma Fihi ini berisi kumpulan materi perkuliahan, refleksi dan komentar yang membahas masalah sekitar akhlak dan ilmu-ilmu Irfan yang dilengkapi dengan tafsiran atas Al-Quran dan hadis. Ada juga beberapa pembahasan yang uraian lengkapnya dapat ditemukan dalam kita Matsnawi. Seperti halnya diwan Matsnawi, kitab ini menyelipkan berbagai analogi, hikayat sekaligus komentar Maulana Rumi. Selain itu, kita ini bisa membantu kita untuk memahami pemikiran beliau dan menyingkap maksud-maksud ucapannya dalam berbagai kitab lainnya. #fihimafihi #jalaluddinrumi

Jalaluddin Rumi, melalui Fihi Ma Fihi, mengemukakan pandangan bahwa cinta ilahi adalah inti dari kehidupan spiritual. Cinta tidak hanya emosi manusiawi tetapi juga kekuatan transendental yang menghubungkan manusia dengan Tuhan. Cinta adalah jalan yang membawa jiwa menuju Tuhan, melampaui batas-batas ego dan dunia material. Melalui cinta, seseorang dapat menemukan hakikat dirinya yang sejati dan mendekat kepada Tuhan, sumber segala sesuatu. Hanya dengan melepaskan keterikatan pada hal-hal duniawi dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, seseorang dapat merasakan kebahagiaan sejati. Selain cinta, Jalaluddin Rumi dalam Fihi Ma Fihi juga mengeksplorasi gagasan tentang pentingnya perjalanan spiritual yang mendalam. Dia menggambarkan perjalanan spiritual ini sebagai proses pengenalan dan pemurnian jiwa, yang memerlukan bimbingan dari seorang guru yang bijak. Dalam hal ini ditekankan pentingnya disiplin diri, pengendalian ego, dan introspeksi untuk mencapai tingkat spiritual yang lebih tinggi. #fihimafihi

Selengkapnya baca paket Syair Cinta Rumi. #syarahcinta #sulukharapan #fyp

Bertanya adalah setengah pengetahuan. Fihi Ma Fihi. #penerbitforum #fihimafihi